allah-ku 2
Pribadi-pribadi seperti itulah
yang keluar dari kawah ramadhan dan puasa diluar bulan ramadhan, pribadi yang siap untuk mengemban tugas meneruskan tongkat
estafet perjuangan Rasulullah dan sahabat-sahabatnya, yang menghiasi dunia ini
dengan indahnya perilaku dan kepribadian serta merdunya alunan firman Allah dan
Rasulnya dalam lantunan suara dan keputusannya dalam menjalani hidup. Sehingga
dunia ini adalah surga, surga dan surga.
Sekali lagi bahwa kenyataan dan
realitas kehidupan yang dijalani sehari-hari dengan berbagai kebutuhan yang
tidak kunjung habis, segla persoalan yang senantiasa datang silih berganti
menuntut dan memacu kita untuk segera menyelesaikannya, adalah kenyataan yang
dipandang sebagai sebuah realitas hakiki yang tidak bisa ditinggalkan begitu
saja, karena membutuhkan hampir semua energi dan pikiran yang dimiliki, waktu
tenaga pikiran kesempatan dan hampir seluruh nafas yang di hembuskannya,
sedangkan cinta kepada Allah ubudiyah kepadanya dan menata batu-batu ubudiyah
sering kali berbenturan dengan semua itu. Inilah sebenarnya hakekat kemanusiaan
kita tampak dan jelas di hadapan Allah ataupun dihadapan manusia, cinta
membutuhkan keyakinan dan kepercayaan yang nisbi dan abstrak sebagaimana angin
yang menyejukkan tapi abstrak, seperti itulah cinta yang didasari keyakinan dan
kepercayaan, suatu saat ia akan berhembus perlahan menyapa dan membelai siapa
saja yang dilaluinya tapi suatu saat ia menerjang dengan keras menghancurkan
segala penghalang untuk menuju kepada Allah swt, apapaun diterjang dan
dihancurkan untuk sebuah cinta dan keyakinan serta kepercayaan kepada Allah,
kita sangat membutuhkan nafas untuk mengatur perjalanan darah ditubuh kita,
sehingga kita dapat ebrgerak sebagaimana mestinya. Ubudiyah adalah nafas yang
senantiasa harus dihembuskan untuk menjaga keseimbngan pemikiran sehingga
pemikiran kita dapat menemukan prioritas utama dalam hidup ini.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda