kata tersusun makna terangkum asa tertuntun

Jumat, 04 September 2009

PUASA apa NGGAK ya 2


Kesadaran adalah prinsip kedua, kesadaran berarti mengetahui, memahami dan menjalani apa yang terasa dlam kehidupan, Allah swt adalah tuhan semesta alam, kekuatan dan ilmunya tak terhingga maka menyadari akan Allah swt adalah sumber kemuliaan tertinggi karena darinya akan mengalir segala bentuk perilaku yang mulia, karena Allah adalah sumber bagi manusia yang tidak akan pernah habis digali. Kesadaran yang bersumber dari dalm hati seorang mukmin akan menyebar keseluruh tubuh memenuhi gerak hidupnya yang kesemuanya tiu digerakkan dari cahaya kesadran kepada Allah swt, sadar yang kemudian bermakna cinta, karena segala keindahan dan kedamaian ada pada dzat Allah swt, kebenaran dan keagungan berasala dariNya, kemulyaan dan kebesaran adalah milik Allah swt, maka apalagi yang dicari oleh setiap jiwa yang beriman selain dari pada semua itu, sedangkan semua itu berasal dari Allah swt.
Puasa adalah jalan yang telah diberikan oleh Allah dari sekian banyak jalan yang paling efektif untuk menuju kesadran diri kepada Allah sebagai yang dicintai dari segala bentuk kecintaan jasmani manusia. Puasa telah membangunkan jiwa yang lupa karena jiwa terlalu sibuk menuruti keinginan hawa nafsu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, ia juga telah membuka tabir sehingga nampak jelas kebenaran karena terlalu tebal tabir keangkuhan akan perilkau benarnya, ketinggian ilmunya, benyaknya sedekah yang dieberikan, dan banyaknya pahala yan telah dihitungnya sehingga  menyelimuti hatinya dari kesadaran bahwa semuanya itu berasal dari cahaya Allah swt semata. Ia juga telah menetralisir dan mengendapkan butir-butir jiwa dari kekeruhannya karena seringnya kemaksiatan dan ketaatan silih berganti dalam setiap detik tanpa henti menghiasi kehidupannya. ia juga menjaga langkah kaki dalam menjalani kehidupan sehingga tetap berada dalam jalan Allah swt meskipun tidak terhitung lagi ribuan godaan yang menghadang dalam setiap langkahnya, dari segala bentuk kesenangan dan kemewahan hidup,  ketinggian martabat dan kemulyaan diri serta segala bentuk penghormatan semu dari manusia. Ia juga mendinginkan kobaran nafsu yang senantia menggelegak dalam setiap detik tanpa mengenal batas waktu dan tempat , tidak peduli sedang beribadah kepada Allah swt atau sedang bersendaugurau dengan anak istrinya, puasa telah meredupkan kobaran itu sehingga api nafsu dapat bermanfaat untuk  menjaga stabilitas jiwa yang senantias berubah-rubah setiap saat.
Kesadaran inilah yang akan membawa orang yang beriman sampai di kehadapan hadirat Allah swt dengan aman sehingga Allah swt ridho kepadanya dan ia pun ridho kepada Allah swt.
 Cinta adalah prinsip ketiga dari makna berpuasa bagi seorang mukmin. Cinta adalah pengorbanan cinta adalah penyatuan, cinta adalah hembusan nafas dan cinta adalah ruh kehidupan serta cinta adalah kebaikan dan keindahan.
Ketidakberdayaan dan kelemahan yang menyelimuti fitrah manusia keterbatasan dan ketergantungan adalah teman abadi bagi manusia tercermin dalam kehidupan berpuasa seorang mukmin, ketidakberdayaan dan kelemahan dalam bermaksiat karena menjaga kualitas puasa, keterbtaan dan ketergantungan dalam meminta hidayah dan kekuatan dalam beribadah beribadah keapda Allah swt  inilah yang kemudian membangkitkan rasa cinta dan kecintaan yang mendalam kepada Allah swt, ketika benih-benih ini senantias disiram dengan air kehausan dan kelaparan, dan dijaga dengan kelelahan dan keletihan bermunajat kepada Allah swt serta senantiasa diberi pahitnya rabuk sedekah dan solidaritas kepada sesama manusia sesuai kadarnya maka akan tumbuh tunas-tunas cinta kepada Allah swt dengan subur, dan ketika proses ini senantiasa dijalani dengan konsisten dan kontinyu sehingga menghasilkan istikomah maka akan tumbuh tunas-tunas itu menjadi pohon cinta yang baik sehingga menjadi pohon yang rindang dan indah, dan apabila proses istikomah ini berlanjut dengan menjaga konsistensi dan kontinyuitasnya lalu di beri pagar ilmu dan makrifat dari domba kerakusan dan kesombongan , maka pohon ini akan semakin menjulang tinggi ke angkasa menuju kehadirat Allah swt. Deru angin yang sangat kencang yang mampu merontokkan daun-daun kesabaran bahkan mematahkan ranting-ranting syukur tidak mampu menggoyanhkan cinta dan kecintaan untuk menuju kehadiratNya, derasnya hujan kemewahan dan gelimangan harta  dan sambaran kilat cantiknya wanita tidak menggerakkan sedikitpun dari keinginannya untuk senantiasa dicintai oleh Allah bahkan kejamnya gergaji martabat dan jabatan para pekerja tak mampu menumbangkan dan mematahkan kecintaanya kepada Allah swt, atau panasnya api kepapaan dan kehinaan di dapur tidak dapat menghanguskan dan menghilangkan kobaran cinta kepada Allah swt.[i]
Cinta inilah yang kemudian dibahasakan oleh alquran dengan takwa. 


[i] 27 mei 2009

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda