kata tersusun makna terangkum asa tertuntun

Jumat, 04 September 2009

PUASA apa NGGAK ya 1


 “ hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian supaya kalian bertakwa “.
Bertakwa atau takut kepada Allah adalah perilaku atau aktifitas seluruh tubuh baik jiwa maupun raga dan bentuk perilaku takwa  yang jelas tergambar dalam perilaku berpuasa.  puasa yang membentuk karakter dan prinsip ibadah, puasa yang menjernihkan nilai ibadah setiap orang beriman dan puasa yang mengokohkan prinsip dan nilai ibadah itu menjadi sebuah ruh dan jiwa orang-orang yang beriman.
Berpuasa secara syar’i dan hakiki adalah gambaran paling jelas yang berikan oleh Allah swt perilaku orang yang bertakwa kepadaNya.
Kesederhanaan adalah prinsip awal yang harus dilakukan, karena makanan yang ada bukan penyebab kekuatan beribadah kepada Allah tetapi kecintaan kepadaNya penyebab timbulkan kekuatan itu, istri bukan tempat untuk memuaskan nafsu walaupun halal dilakukan tetapi rasa malu kepada Allah swt yang memenuhi jiwanya menjadikan seorang mukmin lebih bernafsu dengan berbicara kepada Allah melalui alqur’an dan bersyik masyuk dengan berdzikir kepadaNya. 
Setiap detik yang dilalui melalui hembusan nafas terasa sangat indah dan harum,  keindahan bukan mewahnya rumah yang didiami, banyak mobil yang dimiliki, luasnya tanah yang akan diwariskan kepada anak cucunya. Dan keharuman bukan hanya cantiknya istri ketika dipandang, tingginya jabatan dipundak, berlimpahnya harta dibuku tabungan.
Setiap detik sangat  terasa aliran darah yang berjalan perlahan memberikan nafas kepada setiap anggota tubuh sehingga dapat berjalan normal, banyaknya aktifitas, banyak masalah, banyaknya tuntutan, tidak menjadikan darah melaju deras memompa anggota tubuh sehingga bergerak tergesa-gesa, Allah sebagai sumber kehidupan manusia sangat diyakini akan dapat menyelesaikan semua itu, sehingga seorang mukmin mencukupkan atas apa yang ada dan yang dirasa, karena yang ia tahu apa yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan kehidupannya.
Setiap detik terdengar sangat jelas dan cukup keras detak jantung seirama dengan jarum jam yang berjalan tanpa henti sebelum batu jam itu habis masanya. Kemarahan dan dendam tidak mempunyai kekuatan untuk  memompa jantung extra cepat, karena detak jantung telah diprogram tetap berjalan normal dalam situasi bagaimanapun. Nafsu dan keserakahan pun tidak mampu memacu jantung lebih cepat karena nafsu dan keserakan telah diluruskan jalannya sehingga tetap berada dlam jalan yang lurus.
Itulah kesederhanaan puasa yang dimiliki oleh setiap orang mukmin yang menjalaninya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda