PUASA apa NGGAK ya 1
“ hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas
kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian supaya
kalian bertakwa “.
Bertakwa atau
takut kepada Allah adalah perilaku atau aktifitas seluruh tubuh baik jiwa
maupun raga dan bentuk perilaku takwa
yang jelas tergambar dalam perilaku berpuasa. puasa yang membentuk karakter dan prinsip
ibadah, puasa yang menjernihkan nilai ibadah setiap orang beriman dan puasa
yang mengokohkan prinsip dan nilai ibadah itu menjadi sebuah ruh dan jiwa
orang-orang yang beriman.
Berpuasa secara
syar’i dan hakiki adalah gambaran paling jelas yang berikan oleh Allah swt
perilaku orang yang bertakwa kepadaNya.
Kesederhanaan
adalah prinsip awal yang harus dilakukan, karena makanan yang ada bukan
penyebab kekuatan beribadah kepada Allah tetapi kecintaan kepadaNya penyebab
timbulkan kekuatan itu, istri bukan tempat untuk memuaskan nafsu walaupun halal
dilakukan tetapi rasa malu kepada Allah swt yang memenuhi jiwanya menjadikan
seorang mukmin lebih bernafsu dengan berbicara kepada Allah melalui alqur’an
dan bersyik masyuk dengan berdzikir kepadaNya.
Setiap detik
yang dilalui melalui hembusan nafas terasa sangat indah dan harum, keindahan bukan mewahnya rumah yang didiami,
banyak mobil yang dimiliki, luasnya tanah yang akan diwariskan kepada anak
cucunya. Dan keharuman bukan hanya cantiknya istri ketika dipandang, tingginya
jabatan dipundak, berlimpahnya harta dibuku tabungan.
Setiap detik
sangat terasa aliran darah yang berjalan
perlahan memberikan nafas kepada setiap anggota tubuh sehingga dapat berjalan
normal, banyaknya aktifitas, banyak masalah, banyaknya tuntutan, tidak
menjadikan darah melaju deras memompa anggota tubuh sehingga bergerak
tergesa-gesa, Allah sebagai sumber kehidupan manusia sangat diyakini akan dapat
menyelesaikan semua itu, sehingga seorang mukmin mencukupkan atas apa yang ada
dan yang dirasa, karena yang ia tahu apa yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan
kehidupannya.
Setiap detik
terdengar sangat jelas dan cukup keras detak jantung seirama dengan jarum jam
yang berjalan tanpa henti sebelum batu jam itu habis masanya. Kemarahan dan
dendam tidak mempunyai kekuatan untuk memompa jantung extra cepat, karena detak
jantung telah diprogram tetap berjalan normal dalam situasi bagaimanapun. Nafsu
dan keserakahan pun tidak mampu memacu jantung lebih cepat karena nafsu dan
keserakan telah diluruskan jalannya sehingga tetap berada dlam jalan yang
lurus.
Itulah
kesederhanaan puasa yang dimiliki oleh setiap orang mukmin yang menjalaninya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda