kata tersusun makna terangkum asa tertuntun

Sabtu, 05 September 2009

ramadan oh ramadan 3


Ramadhan akan menyibakkan dan memperlihatkan secara jelas kepada setiap orang beriman akan nilai ibadah yang dilakukan kepada Allah swt, takut kepada Allah  yang dibuat-buat atau takut kepada Allah yang didasari oleh cahaya yang ada didalam hati.
Ramadhan adalah bulan dimana seluruh prinsip ibadah yang telah dijalani sebelum ramadhan diperbaiki dan dicerahkan kembali, setiap nilai ibadah yang mengalami pengkaratan harta dibersihkan dan cat lagi krim anti karat, setiap nilai ibadah yang kedapataan benalu nafsu sedikit demi sedikit dicabut dan dibuang selama satu bulan penuh sehingga bersih dari benalu-benalu itu, setiap nilai ibadah yang kedapatan kerak dunia sehingga belum jelas kemurniannya di gosok selama ramadhan sehingga menajdi jernih dan namapk jelas kemurniaanya.
Ramadhan akan mengentalkan dan mengeraskan prinsip ibadah yang telah dijalaninya sehingga menjadi keras sekeras karang dilautan yang tidak mudah goyah oleh deru ombak yang menghantam setiap detiknya.keteguhan inilah yang kemudian menjadi jalan yang kokoh untuk dilalalui oleh kedua kakinya dalam melangkan dalam beribadah kepada Allah swt. Keteguhan inilah yang kemudian menajdi nafas yang memberi kehidupan ketika tubuh melemah akibat deru nafsu yang berkobar-kobar tanpa henti, keteguhan inilah yang kemudian menajdi harta yang tidak pernah habis di ambil ketika musibah, bencana dan penderitaan menghadang didepan mata. Dan keteguhan inilah yang kemudian menjadi harapan dan cita-cita akan datangnya cinta Allah swt  ketika seluruh manusia mengalami kebingungan menjalani kehidupan.
Ketika ramadhan menjadikan seorang mukmin sibuk menghitung pahala yang akan didapat dari hasil ibadah yang dilakukan, dan menjadikan merasa aman dari dosa dan kesalahan karena banyaknya pahala yang telah diperoleh hasil dari ibadah yang dilakukan, maka ia akan tertipu oleh fatamorgana seperti seorang musafir yang kelelhan dan kehausan begitu tiba di tman yang rindang dan indah lalu tertidur tanpa belum sempat menikmati keindahan dan kesegaran airnya, tiba-tiba terbangun karena terik matahari yang menyengat dan menghilangkan keindahan dan kerindangannya  dan taman itu kembali gersang seperti sedia kala, padahal belum sempat seteguk pun air diminumnya dan belum sempat  satu buah pun dinikmatinya apalagi dipetik untuk bekal melanjutkan perjalanannya, sungguh suatu ironi.
Ya robb teguhkanlah langkah kaki kami dengan kekuasaanMu, kuatkan hati kami dengan kasih sayangmu, jangan Engkau biarkan kami walaupun hanya sekejap mata, pandanglah kami dengan cintaMu hingga kami menghadap kehadiratMu amin.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda