Ramadhan akan
menyibakkan dan memperlihatkan secara jelas kepada setiap orang beriman akan
nilai ibadah yang dilakukan kepada Allah swt, takut kepada Allah yang dibuat-buat atau takut kepada Allah yang
didasari oleh cahaya yang ada didalam hati.
Ramadhan adalah
bulan dimana seluruh prinsip ibadah yang telah dijalani sebelum ramadhan
diperbaiki dan dicerahkan kembali, setiap nilai ibadah yang mengalami
pengkaratan harta dibersihkan dan cat lagi krim anti karat, setiap nilai ibadah
yang kedapataan benalu nafsu sedikit demi sedikit dicabut dan dibuang selama
satu bulan penuh sehingga bersih dari benalu-benalu itu, setiap nilai ibadah
yang kedapatan kerak dunia sehingga belum jelas kemurniannya di gosok selama
ramadhan sehingga menajdi jernih dan namapk jelas kemurniaanya.
Ramadhan akan
mengentalkan dan mengeraskan prinsip ibadah yang telah dijalaninya sehingga
menjadi keras sekeras karang dilautan yang tidak mudah goyah oleh deru ombak
yang menghantam setiap detiknya.keteguhan inilah yang kemudian menjadi jalan
yang kokoh untuk dilalalui oleh kedua kakinya dalam melangkan dalam beribadah
kepada Allah swt. Keteguhan inilah yang kemudian menajdi nafas yang memberi
kehidupan ketika tubuh melemah akibat deru nafsu yang berkobar-kobar tanpa
henti, keteguhan inilah yang kemudian menajdi harta yang tidak pernah habis di
ambil ketika musibah, bencana dan penderitaan menghadang didepan mata. Dan
keteguhan inilah yang kemudian menjadi harapan dan cita-cita akan datangnya
cinta Allah swt ketika seluruh manusia
mengalami kebingungan menjalani kehidupan.
Ketika ramadhan
menjadikan seorang mukmin sibuk menghitung pahala yang akan didapat dari hasil
ibadah yang dilakukan, dan menjadikan merasa aman dari dosa dan kesalahan
karena banyaknya pahala yang telah diperoleh hasil dari ibadah yang dilakukan, maka
ia akan tertipu oleh fatamorgana seperti seorang musafir yang kelelhan dan
kehausan begitu tiba di tman yang rindang dan indah lalu tertidur tanpa belum
sempat menikmati keindahan dan kesegaran airnya, tiba-tiba terbangun karena
terik matahari yang menyengat dan menghilangkan keindahan dan
kerindangannya dan taman itu kembali
gersang seperti sedia kala, padahal belum sempat seteguk pun air diminumnya dan
belum sempat satu buah pun dinikmatinya
apalagi dipetik untuk bekal melanjutkan perjalanannya, sungguh suatu ironi.
Ya robb
teguhkanlah langkah kaki kami dengan kekuasaanMu, kuatkan hati kami dengan
kasih sayangmu, jangan Engkau biarkan kami walaupun hanya sekejap mata,
pandanglah kami dengan cintaMu hingga kami menghadap kehadiratMu amin.